Minggu, 25 November 2012

PENGALAMAN SEORANG CUBER


Ketertarikan saya pada Rubik diawali oleh pertandingan Abel VS Deddy. Namun kesungguhan untuk mulai mempelajari Rubik saya dapatkan setelah menemukan thread FJB bro Jo Charles dan membaca tulisan-tulisan di www.virkill.wordpress.com.

Suatu sore di Mister Burger, saya bertanya ke Mas Virkill.

“Mas, kepikiran bikin buku tentang Rubik nggak?"

Mas Virkill menjawab, “Hm, kenapa? Kamu mau bikin buku tentang Rubik?”

Wah. Saya? Waktu itu saya hanya tersenyum. Saya membayangkan betapa Rubik akan bisa luas termasyarakatkan lewat buku. Tapi ketika itu saya hanya menggigit jari, karena toh belum banyak yang saya ketahui soal dunia Rubik. Saya masih ingat ketika itu saya baru saja bertanya pada Mas Virkill apa itu “cutting corner” dan “DNF”, sementara average saya masih 1 menit 40 detik. Hehehe. Payah.

Kemudian saya mencari tahu, adakah buku-buku yang pernah menulis tentang Rubik.

Dan ternyata... banyak sekali.

 Ketertarikan saya pada Rubik diawali oleh pertandingan Abel VS Deddy. Namun kesungguhan untuk mulai mempelajari Rubik saya dapatkan setelah menemukan thread FJB bro Jo Charles dan membaca tulisan-tulisan di www.virkill.wordpress.com.

Suatu sore di Mister Burger, saya bertanya ke Mas Virkill.

“Mas, kepikiran bikin buku tentang Rubik nggak?"

Mas Virkill menjawab, “Hm, kenapa? Kamu mau bikin buku tentang Rubik?”

Wah. Saya? Waktu itu saya hanya tersenyum. Saya membayangkan betapa Rubik akan bisa luas termasyarakatkan lewat buku. Tapi ketika itu saya hanya menggigit jari, karena toh belum banyak yang saya ketahui soal dunia Rubik. Saya masih ingat ketika itu saya baru saja bertanya pada Mas Virkill apa itu “cutting corner” dan “DNF”, sementara average saya masih 1 menit 40 detik. Hehehe. Payah.

Kemudian saya mencari tahu, adakah buku-buku yang pernah menulis tentang Rubik.

Dan ternyata... banyak sekali.


Ketertarikan saya pada Rubik diawali oleh pertandingan Abel VS Deddy. Namun kesungguhan untuk mulai mempelajari Rubik saya dapatkan setelah menemukan thread FJB bro Jo Charles dan membaca tulisan-tulisan di www.virkill.wordpress.com.

Suatu sore di Mister Burger, saya bertanya ke Mas Virkill.

“Mas, kepikiran bikin buku tentang Rubik nggak?"

Mas Virkill menjawab, “Hm, kenapa? Kamu mau bikin buku tentang Rubik?”

Wah. Saya? Waktu itu saya hanya tersenyum. Saya membayangkan betapa Rubik akan bisa luas termasyarakatkan lewat buku. Tapi ketika itu saya hanya menggigit jari, karena toh belum banyak yang saya ketahui soal dunia Rubik. Saya masih ingat ketika itu saya baru saja bertanya pada Mas Virkill apa itu “cutting corner” dan “DNF”, sementara average saya masih 1 menit 40 detik. Hehehe. Payah.

Kemudian saya mencari tahu, adakah buku-buku yang pernah menulis tentang Rubik.

Dan ternyata... banyak sekali.




Tak kurang dari 700 judul buku dalam 22 bahasa pernah ditulis dalam kurun waktu 1980 sampai kini. Memang hampir semuanya ditulis pada masa awal merajalelanya virus Rubik, yaitu di awal 80an. Sepertinya hanya beberapa buku saja yang diterbitkan baru-baru ini, di antaranya Speedsolving The Cube karya Dan Harris. Sebagai pecinta buku, hal ini amat menarik bagi saya.

Tapi, saya ragu ada di antara kita cuber Indonesia yang rela mengurangi masa latihan dan persiapan dalam menyambut Indonesian Open 2009, demi untuk menulis buku tentang Rubik. Hehe. Ya, menulis buku itu memang sangat melelahkan dan butuh ketekunan yang luar biasa. Termasuk juga kelapangan hati saat naskah ditolak penerbit.

Tapi mengingat belum ada satupun buku tentang Rubik yang diterbitkan di Indonesia, sepertinya layak bagi kita untuk memberi perhatian soal ini pasca IO 2009 nanti. Komunitas kita di Rubikku, Speedsolvers, dan Kaskus CYSTG, mungkin bisa bergabung untuk menggarap satu buku atau menyumbangkan tulisan masing-masing.

Just think out loud.

Mari terus berjuang, memasyarakatkan Rubik dan merubikkan masyarakat. ^_^


SUMBER:WWW.RUBIKKU.NING.COM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar