Ketertarikan saya pada Rubik diawali oleh pertandingan Abel VS Deddy.
Namun kesungguhan untuk mulai mempelajari Rubik saya dapatkan setelah
menemukan thread FJB bro Jo Charles dan membaca tulisan-tulisan di
www.virkill.wordpress.com.
Suatu sore di Mister Burger, saya bertanya ke Mas Virkill.
“Mas, kepikiran bikin buku tentang Rubik nggak?"
Mas Virkill menjawab, “Hm, kenapa? Kamu mau bikin buku tentang Rubik?”
Wah. Saya? Waktu itu saya hanya tersenyum. Saya membayangkan betapa
Rubik akan bisa luas termasyarakatkan lewat buku. Tapi ketika itu saya
hanya menggigit jari, karena toh belum banyak yang saya ketahui soal
dunia Rubik. Saya masih ingat ketika itu saya baru saja bertanya pada
Mas Virkill apa itu “cutting corner” dan “DNF”, sementara average saya
masih 1 menit 40 detik. Hehehe. Payah.
Kemudian saya mencari tahu, adakah buku-buku yang pernah menulis tentang Rubik.
Dan ternyata... banyak sekali.
Ketertarikan saya pada Rubik diawali oleh pertandingan Abel VS Deddy.
Namun kesungguhan untuk mulai mempelajari Rubik saya dapatkan setelah
menemukan thread FJB bro Jo Charles dan membaca tulisan-tulisan di
www.virkill.wordpress.com.
Suatu sore di Mister Burger, saya bertanya ke Mas Virkill.
“Mas, kepikiran bikin buku tentang Rubik nggak?"
Mas Virkill menjawab, “Hm, kenapa? Kamu mau bikin buku tentang Rubik?”
Wah. Saya? Waktu itu saya hanya tersenyum. Saya membayangkan betapa
Rubik akan bisa luas termasyarakatkan lewat buku. Tapi ketika itu saya
hanya menggigit jari, karena toh belum banyak yang saya ketahui soal
dunia Rubik. Saya masih ingat ketika itu saya baru saja bertanya pada
Mas Virkill apa itu “cutting corner” dan “DNF”, sementara average saya
masih 1 menit 40 detik. Hehehe. Payah.
Kemudian saya mencari tahu, adakah buku-buku yang pernah menulis tentang Rubik.
Dan ternyata... banyak sekali.
Ketertarikan saya pada Rubik diawali oleh pertandingan Abel VS Deddy.
Namun kesungguhan untuk mulai mempelajari Rubik saya dapatkan setelah
menemukan thread FJB bro Jo Charles dan membaca tulisan-tulisan di
www.virkill.wordpress.com.
Suatu sore di Mister Burger, saya bertanya ke Mas Virkill.
“Mas, kepikiran bikin buku tentang Rubik nggak?"
Mas Virkill menjawab, “Hm, kenapa? Kamu mau bikin buku tentang Rubik?”
Wah. Saya? Waktu itu saya hanya tersenyum. Saya membayangkan betapa
Rubik akan bisa luas termasyarakatkan lewat buku. Tapi ketika itu saya
hanya menggigit jari, karena toh belum banyak yang saya ketahui soal
dunia Rubik. Saya masih ingat ketika itu saya baru saja bertanya pada
Mas Virkill apa itu “cutting corner” dan “DNF”, sementara average saya
masih 1 menit 40 detik. Hehehe. Payah.
Kemudian saya mencari tahu, adakah buku-buku yang pernah menulis tentang Rubik.
Dan ternyata... banyak sekali.
Tak kurang dari 700 judul buku dalam 22 bahasa pernah ditulis dalam
kurun waktu 1980 sampai kini. Memang hampir semuanya ditulis pada masa
awal merajalelanya virus Rubik, yaitu di awal 80an. Sepertinya hanya
beberapa buku saja yang diterbitkan baru-baru ini, di antaranya
Speedsolving The Cube karya Dan Harris. Sebagai pecinta buku, hal ini
amat menarik bagi saya.
Tapi, saya ragu ada di antara kita cuber Indonesia yang rela mengurangi
masa latihan dan persiapan dalam menyambut Indonesian Open 2009, demi
untuk menulis buku tentang Rubik. Hehe. Ya, menulis buku itu memang
sangat melelahkan dan butuh ketekunan yang luar biasa. Termasuk juga
kelapangan hati saat naskah ditolak penerbit.
Tapi mengingat belum ada satupun buku tentang Rubik yang diterbitkan di
Indonesia, sepertinya layak bagi kita untuk memberi perhatian soal ini
pasca IO 2009 nanti. Komunitas kita di Rubikku, Speedsolvers, dan Kaskus
CYSTG, mungkin bisa bergabung untuk menggarap satu buku atau
menyumbangkan tulisan masing-masing.
Just think out loud.
Mari terus berjuang, memasyarakatkan Rubik dan merubikkan masyarakat. ^_^
SUMBER:WWW.RUBIKKU.NING.COM